𝗧𝗮𝗻𝗮𝗵 𝗟𝗮𝘂𝘁, 𝗶𝗻𝘀𝗽𝗶𝗿𝗮𝘀𝗶𝘁𝗮𝗹𝗮.𝗰𝗼.𝗶𝗱 – Bursa pemilihan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tanah Laut (Tala) mulai memanas.
Sebelumnya, Muhammad Khaidir menyatakan kesiapannya maju di pemilihan ketua KNPI Tala dan Hariyanor juga sudah memberikan sinyal akan turut serta meramaikan pemilihan Ketua wadah berhimpunnya Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) itu.
Hari ini, mantan Ketua KNPI 2017 sampai 2018, Syahruji Padillah menyatakan kesiapannya maju di Pemilihan ketua KNPI Tala periode 2022 -2025.
Syahruji dalam keterangan pers tertulis yang diterima inspirasitala.co.id pada Rabu (23/11/22) menyampaikan, dengan memperhatikan pergerakan kepemudaan dan organisasinya pasca pandemi Covid-19 sungguh menghawatirkan. Menurutnya sedikit sekali kegiatan pembinaan kepemudaan di Tanah Laut. Sedangkan pembinaan kepemudaan itu sudah jelas di atur oleh UU kepemudaan bahwa tanggung jawabnya ada di pemerintah karena pemuda itu harapan dan masa depan bangsa.
“Selama ini, setelah saya bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanah Laut tahun 2020, saya mengikuti perkembangan gerakan kepemudaan yang sangat minim dan cenderung tidak punya tujuan yang jelas kemana arah pemuda di Tala,” ujarnya.
Mantan Ketua KNPI Tala yang pernah tersandung kasus tipikor ini mengakui sebagai eks napi tipikor, tapi apakah ada secara aturan yang melarang eks napi tipikor untuk maju mencalonkan diri sebagai ketua KNPI?. Berpandangan dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, mantan napi yang hendak mencalonkan diri sebagai anggota legislatif hanya perlu membuat keterangan pernah dipenjara sebagai syarat administratif pencalonan.
“Surat pernyataan bermaterai bagi calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota yang tidak pernah dipidana dengan ancaman pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih atau surat keterangan dari lembaga pemasyarakatan bagi calon yang pernah dijatuhi pidana,” demikian bunyi Pasal 240 Ayat (2) huruf c UU Pemilu,”sebutnya.
Maka dari itu, dirinya sebagai eks napi tipikor yang pernah menjadi ketua KNPI Tanah Laut mengungkapkan, atas dorongan dari OKP dan tokoh-tokoh senior pemuda mau tidak mau harus “turun gunung” untuk menyikapi ini.
Menurutnya, kerugianya akan sangat besar bagi bangsa dan negara apabila kepemudaan tidak dibina serius, seperti paham-paham radikalisme masuk di kalangan pemuda yang pasti akan merusak persatuan bangsa.
“Saya juga berharap pemerintah lebih terbuka dalam hal ini legislatif dan eksekutif kepada kepemudaan agar adanya saling mendukung dalam setiap kegiatan yang melibatkan kepemudaan,” harap Syahruji.
Ia menambahkan, sebagai catatan KNPI Tanah Laut tahun 2018 ketika dirinya menjabat mendapatkan dana hibah sebesar Rp. 1,2 miliar itu sangat menghidupkan gerakan dan kegiatan kepemudaan dari tingkat kepemudaan di Kecamatan bahkan sampai tingkat pelajar, dalam hal ini kita dapat membendung rawannya masuk paham-paham radikalisme, oportunis dan lainnya. Serta menanamkan sejak dini sikap idealisme cinta akan tanah air.
“Kami barisan eks ketua dan pengurus KNPI yang masih aktif maupun yang sudah demisioner mendesak agar kegiatan kepemudaan melalui KNPI dihidupkan kembali. Maka atas dasar itu saya Syahruji Padilah atas dukungan OKP dan KNPI kecamatan siap berkompetisi kembali dalam kontestasi pemilihan ketua KNPI Tala dan kali ini saya sudah lebih siap dari sisi material dan Immaterial. Salam Pemuda!,” tutupnya. (𝗕𝗲𝗻)
Rekomendasi Untuk Anda
Sambut Hari Raya Idul Fitri, BPD Alur Berbagi Paket Lebaran Kepada Warga Membutuhkan
H Rahmat Sambut Wagub Kalsel dalam Safari Ramadhan 2025 di Kabupaten Tala
Safari Ramadhan di Bati-Bati, Pemkab Tanah Laut Salurkan Dana Hibah Rp 1 Miliar Lebih