
RAPAT – Kali perdana, Satgas Monitoring MBG Tala menggelar rapat di Aula Bapperida Tala, Kamis (16/10) siang. Rapat dipimpin Ketua Satgas Ismail Fahmi.
INSPIRASITALA.CO.ID, PELAIHARI – Running Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai berdetak sejak bulan puasa lalu di Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pelaksanaannya di lapangan langsung ditangani Badan Gizi Nasional (BGN). Sejauh ini baru beberapa sekolah yang telah tersentuh program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tersebut.
Pada tahap awal berdasar data terhimpun, Jumat (17/10/2025), satu dapur MBG yang beroperasi pada bulan Ramadhan lalu yakni dapur yang berada di Kelurahan Sarang Halang.
Berikutnya sejak sekitar dua bulan lalu bertambah empat dapur MBG lagi di Kota Pelaihari yang operasional. Selain itu setidaknya ada satu dapur MBG di wilayah kecamatan di luar kota yang juga telah beroperasi yaitu di Liang Anggang, Kecamatan Bati-bati.
Pemkab Tala pun telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Monitoring Program MBG. Pada Kamis kemarin melakukan rapat perdana bertempat di Aula Pencerahan Bapperida Tala.
Rapat koordinasi itu dipimpin langsung oleh Ketua Satgas Monitoring MBG Tala Ismail Fahmi. Turut hadir pihak Forkopimda, SKPD terkait dan instansi vertikal seperti Kementerian Agama (Kemenag) Tala.
“Rapat bertujuan mempererat silaturahmi sekaligus menyamakan persepsi seluruh anggota Satgas MBG,” ucap Fahmi.
Ia menuturkan sejak SK Satgas disahkan, tatap muka belum pernah dilakukan. Karena itu, rapat digelar untuk berdiskusi memperjelas ranah dan kewenangan Satgas dalam pengawasan program MBG di daerah.
Fahmi menegaskan perlunya pedoman dan mekanisme kerja yang jelas agar pengawasan di lapangan lebih efektif. Satgas daerah perlu tahu sejauh mana kewenangan yang diemban.
“Apakah terkait perizinan, operasional, atau hanya pengawasan. Dengan pedoman yang jelas, tindakan kita bisa lebih terarah,” ucap Fahmi.
Tak kalah penting adalah kecepatan informasi, terutama ketika muncul isu di lapangan. “Pernah ada laporan dari media soal tentang kualitas makanan. Kita terlambat tahu sehingga tidak bisa memberi klarifikasi cepat. Karena itu, Satgas harus aktif dan responsif,” tandasnya.
H Akhmad Hairin, asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Tanah Laut, menegaskan pentingnya menyusun acuan pengawasan yang dapat dipedomani seluruh anggota Satgas.
“Kita harus paham apa yang diawasi: kualitas makanan, distribusi, bangunan, atau dana pelaksanaan. Tanpa acuan, kita sulit menentukan langkah,” timpalnya.
Sementara itu Afrizal Akbar (plt Kepala Bapperida Tala) menjelaskan pembentukan Satgas MBG merupakan tindak lanjut arahan pemerintah pusat melalui BGN dan APKASI untuk mempercepat program prioritas Presiden di bidang pemenuhan gizi masyarakat.
“Pemda diminta mendukung dari sisi penyediaan lahan, jaminan rantai pasok pangan, dan memastikan dapur MBG memenuhi standar,” sebutnya.
(inspirasitala.co.id/inspira)