
SAFETY – Pekerja di lokasi Usaha Batu Bata Soimah Desa Telaga menggunakan APD melalui fasilitasi dan pendampingan Tim PKM Politala.
INSPIRASITALA.CO.ID, PELAIHARI – Segmentasi pasar menjadi bagian penting dalam pengembangan usaha. Termasuk strategi pemasarannya yang harus linier terhadap pergeseran peradaban kekinian yang kian melesat dan dinamis mengiringi gaya hidup masyarakat modern yang supersibuk.
Konsep pemasaran konvensional menjadi sumbatan tersendiri bagi pelaku Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta industri kecil dan menengah (IKM) dalam melakukan akselerasi pasar yang signifikan.
Hal itu menjadi pencermatan tersendiri oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dosen Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala) dalam upaya membantu mengangkat performa UMKM/IKM di Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Sentuhan progresif pengabdian pun mereka lakukan terhadap usaha Batu Bata Soimah yang berada di Desa Telaga, Kecamatan Pelaihari, Tala. Data dihimpun Sabtu (18/10/2025), perluasan akses promosi dan pemasaran produk batu bata itu mereka dilakukan melalui fasilitasi migrasi ke e-commerse atau pasar online.
Pendampingan yang dilakukan Tim PKM Politala berupa Penguatan Kapasitas Bisnis Perajin Baralink Berbasis Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (SMK3L). Sebagai informasi, baralink adalah singkatan bata ramah lingkungan.
Usaha Bata Soimah disebut ramah lingkungan karena tanpa melalui proses pembakaran dan adanya penambahan bahan limbah antara lain abu sekam akasia sehingga memiliki kekuatan yang lebih baik. Inovasi ini juga bagian dari pendampingan Tim PKM Politala yang telah dilaksanakan sebelumnya, beberapa waktu silam.
Rohmah, pemilik usaha batu bata Soimah, itu pun kini merasakan manfaat besarnya setelah usahanya dikenal luas publik dalam waktu singkat. Pasar online telah menghubungkan produknya dengan konsumen di mana pun berada meski sebelumnya belum pernah datang ke Telaga.
Perempuan setengah baya ini mengaku sangat senang dan terbantu oleh pendampingan yang dilakukan Tim PKM Dosen Politala tersebut. Ketika dulu strategi jualannya hanya dari mulut ke mulut dan menanti pembeli datang secara fisik, kini komunikasi dan pemesanan bisa dilakukan secara mudah secara online.
Promosi produk batu bata Soimah kini telah merambah ke ruang publik seperti TikTok, Twitter, dan Facebook. Selain itu juga telah masuk ke salah satu marketplace tersohor di Indonesia.
Pendampingan yang dilakukan Tim PKM Politala juga dalam hal pemahaman pentingnya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Pasalnya, meski hanya usaha sederhana yaitu pembuatan batu bata, safety tetap menjadi bagian krusial yang harus diperhatikan.
Rohmah dan pekerjanya juga dikenalkan dengan alat pemadam api ringan (APAR) serta praktik penggunaannya. Ini merupakan perlengkapan direkomendasikan wajib ada pada tiap tempat usaha.
Termasuk pentingnya penggunaan helmet kerja serta rompi khusus kerja. Tak terkecuali penggunaan sepatu khusus, setidaknya jenis sepatu bot.
Rohmah mengaku sekarang telah mengetahui dan menyadari betapa teramat pentingnya penggunaan APD dalam upaya mencegah potensi risiko laka kerja, sekecil apa pun risiko tersebut.
Kegiatan SMK3L Tim PKM Politala dilaksanakan sejak beberapa minggu lalu. Diawali kegiatan sosialisasi oleh tim yaitu Norminawati Dewi, Marlia Adriana, Widiya Astuti Alam Sur, Aidil Fajar Zulfahri.
Tanggal 22 September dilakukan pelatihan pertama pembuatan katalog digital dan konten promosi. Kemudian tanggal 23 September pelatihan kedua strategi pemasaran efektif melalui media sosial seperti FB, TikTok, Shopee.
Berikutnya tanggal 3 Oktober pelatihan ketiga fokus pembuatan papan nama dan spanduk usaha. Selanjutnya, pelatihan keempat 6 Oktober edukasi tentang sistem manajemen keselamatan dan kesadaran karyawan.
Norminawati menuturkan sumber dana kegiatan pengabdian masyarakat tersebut yakni dari hibah kompetisi Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek).
Pihaknya selama ini melihat usaha batu bata Soimah milik Rohmah memiliki potensi pasar yang cukup baik. Hanya saja kegiatan usaha masih dijalankan dinilai masih tradisional, baik dari sisi produksi maupun pemasaran.
Juga belum sepenuhnya menerapkan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja. Itu sebabnya program penguatan kapasitas bisnis tersebut diarahkan pada penerapan SMK3L dan pengembangan strategi pemasaran berbasis teknologi digital.
Ia menerangkan penerapan SMK3L mencakup pemberian pemahaman kepada pemilik dan pekerja mengenai pentingnya budaya kerja aman melalui penggunaan alat pelindung diri. Penataan area produksi yang lebih teratur dan pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.
Langkah tersebut tak cuma bertujuan untuk melindungi tenaga kerja dari risiko kecelakaan. Namun juga menjaga keberlanjutan usaha dan lingkungan sekitar.
Pada aspek strategi pemasaran diarahkan pada pemanfaatan media sosial dan platform digital untuk memperluas jangkauan pasar. Meningkatkan visibilitas produk, dan memperkenalkan keunggulan Baralink sebagai alternatif bata ramah lingkungan.

Tim juga memberikan pelatihan pembuatan konten digital sederhana, desain identitas usaha seperti logo dan katalog produk, serta promosi online. Diharapkan mampu meningkatkan nilai jual, memperkuat citra usaha, dan membuka akses pasar yang lebih luas.
Marlia menambahkan melalui penguatan berbasis SMK3L dan inovasi pemasaran digital serta desain produk, usaha Batu Bata Soimah diyakini berpeluang menjadi industri rumah tangga yang kian eksis dan berkembang secara adaptif. Tentunya memiliki daya saing tinggi dan berkelanjutan.
Pihaknya memberikan pelatihan pemasaran dan branding menggunakan e-commerce agar pemasaran yang dilakukan tidak hanya dilakukan menggunakan cara konvensional.
Namun juga mampu memanfaatkan teknologi digital. Contohnya penggunaan sosial media FB/IG ataupun TikTok dalam membuat penjualan menjadi lebih luas diketahui konsumen.
Dalam upaya penguasaan strategi pemasaran yang efektif memanfaatkan teknologi, pihaknya juga memberikan pelatihan pembuatan materi visual seperti poster dan katalog digital yang digunakan sebagai media promosi.
Mengajarkan pembuatan poster dan katalog digital untuk kemudahan bagi konsumen memilih produk bata. Kemudahan ini karena informasi spesifikasi dan harga tercantum secara detail.
Pada aspek pemasaran, tim PKM Politala memberikan sosialisasi dan pendampingan dalam pembuatan informasi produk dan papan nama. Ini dimaksudkan agar usaha industri bata merah Soimah menjadi lebih dikenali oleh konsumen secara luas.
Sedangan pada aspek manajemen, tim PKM mengadakan pelatihan menyeluruh tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3L) untuk semua pekerja pada industri bata merah Soimah.
Pelatihan tersebut, papar Norminawati, mencakup pemahaman tentang pentingnya SMK3L, prosedur keselamatan yang harus diikuti, serta penanganan situasi darurat.
Pihaknya juga melakukan pendampingan langsung dalam penerapan SMK3L di lapangan, memastikan semua prosedur diikuti dengan benar dan efektif.
(inspirasitala.co.id/inspira)